Reflect and Adjust
· 2 min reads · Growth Mindset, Adaptability, Learning from Failure, Continuous Improvement
At regular intervals, the team reflects on how to become more effective, then tunes and adjusts its behavior accordingly.
Ini adalah poin ke-12 dari Agile Principle yang tercantum di laman web resmi Agile Alliance. Secara singkat, Agile Alliance adalah organisasi global non-profit yang didirikan berdasarkan Manifesto of Agile Software Development, kerangka kerja model yang telah saya pelajari kurang lebih selama 3 semester terakhir.
Keyword utama adalah “reflect and adjust” yang bentuk penerapannya adalah dengan mengadakan Sprint Retrospective setiap akhir Sprint. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap produk dan proses pengembangan produk tersebut.
Yang akan saya bahas di sini adalah evaluasi. Apa sebenarnya evaluasi itu? Dan mengapa penting untuk melakukan evaluasi?
Mari kita sementara mengesampingkan tentang agile. Evaluasi adalah suatu proses di mana kita secara sistematis dan kritis mengumpulkan data atau informasi untuk mengevaluasi, mengukur, atau menilai sesuatu.
Jika kita membahas tentang pengembangan produk, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, evaluasi akan menjadi metode yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas produk yang dihasilkan setelah melakukan sprint. Namun, hal ini berbeda jika kita melihatnya dalam konteks kehidupan sehari-hari kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, evaluasi memiliki peran yang sangat penting dalam membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan sukses. Evaluasi dapat membantu kita mengevaluasi keberhasilan dan kegagalan kita dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan melakukan evaluasi secara teratur, kita dapat melihat dengan jelas apa yang telah kita capai dan apa yang masih perlu diperbaiki.
Evaluasi juga bisa membantu kita untuk lebih berdamai dengan kegagalan yang dialami. Harapannya, dengan kegagalan yang terjadi, tidak menjadikan kita tenggelam ke rasa penyesalan. Dengan evaluasi, kita dapat menemukan penyebab mengapa hasil yang diinginkan kurang sesuai atau tidak sesuai harapan. Setelah itu kita bisa menyiapkan strategi baru untuk menjadi versi baru dari diri.